Berbisnis Saat Bulan Ramadhan
Sudah menjadi tradisi, bahwa setiap Ramadan, harga-harga barang, baik kebutuhan pokok maupun bukan, meningkat drastis.
Apalagi
sebelum Ramadan tahun ini harga bahan bakar motor atau BBM sudah naik
terlebih dahulu, yang otomatis memicu kenaikan harga-harga lebih besar
dari kenaikan di tahun-tahun sebelumnya.
Untuk dapat mensiasati
hal tersebut, maka setiap keluarga dihadapkan kepada dua pilihan, yaitu
mengurangi pengeluaran secara drastis, atau pilihan kedua, meningkatkan
penghasilan.
Pilihan pertama biasanya yang akan dipilih lebih
dahulu oleh banyak orang. Mengurangi makan di luar, menghentikan
pembelanjaan yang dirasa tidak perlu dan sebagainya. Setelah pilihan
pertama dilakukan ternyata tidak dapat mengimbangi laju kenaikan harga,
baru pilihan kedua dilirik. Dan biasanya hal itu sudah terlambat.
Padahal,
kalau Anda tahu dan sadar bahwa harga-harga akan naik setiap Ramadan,
maka yang harus Anda lakukan adalah langsung melakukan pilihan dua,
yaitu meningkatkan penghasilan dengan membuka bisnis.
Simak berbagai alasan berikut, mengapa Anda harus membuka bisnis saat Ramadan:
Bulan Ramadan = bulan konsumtif. Coba
sebutkan pengeluaran apa yang Anda lakukan menjelang Lebaran: membeli
pakaian dan sepatu baru, kue-kue Lebaran, merenovasi rumah, sampai biaya
mudik.
Aliran uang deras. Bagaimana
tidak deras, kalau biasanya Anda mendapat satu kali gaji, pada Ramadan
setidaknya dua kali gaji dari THR atau Tunjangan Hari Raya. Dan hanya
segelintir dari mereka yang menerima THR akan menabung atau
menginvestasikan uang mereka. Intinya adalah belanja.
Memanfaatkan momentum.
Pada Ramadan, apapun yang Anda jual, apalagi yang terkait dengan
tradisi Lebaran, pasti laku dibeli. Bahkan barang dagangan yang biasa
dijual pada bulan-bulan lain, menjadi istimewa pada bulan Ramadan,
apalagi kalau Anda membuat produk yang menyesuaikan dengan tradisi
Ramadan. Produk yang bisa dibuat seperti Coklat Praline, Coklat Handmade yang mana pengerjaan nya tidak terlalu sulit dan produk disukai semua kalangan.